Senin, 07 Maret 2011

Bangsa-bangsa Sapi : Puzzle Sukses Usaha Sapi


 GOOD MOOOOO-RNING….


Apa kabar sob? Terima kasih masi tetap setia stay tune di blog saya yang masi membahas seputaran usaha sapi… :) nah di edisi kali ini cacak akan ceritakan jenis-jenis sapi , serta penjelasan sederhana mengenai karakteristik sapi dilihat dari jenisnya, serta tentunya manfaat mengetahui jenis-jenis sapi tersebut memulai usaha sapi ini….

Ada banyak sekali bangsa sapi yg kita kenal, namun secara umum ada 3 rumpun (ras) sapi, sbb sob:

  1. Bos Taurus (bangsa sapi yang berasal dari Inggris dan Eropa selatan)
  2. Bos Indicus (bangsa sapi yang berasal dari Asia dan Africa)
  3. Bos Sondaicus (bangsa sapi yang terdapat di semenanjung Malaya dan Indonesia)

Bangsa-bangsa sapi dari Inggris  

Sekelompok sapi di Skotlandia yang beriklim dingin laut khas Britania Raya

Dibandingkan dengan bangsa-bangsa sapi dari Eropa selatan, bangsa-bangsa sapi Inggris umumnnya menunjukkan ciri-ciri sbb:
-         Lebih cepat dewasa (secara seksual) dan menjadi gemuk lebih awal
-         Tidak tumbuh secara cepat dan bobot dewasanya (maksimal) lebih sedikit
-         Ototnya lebih sedikit
-         Fertilitas tinggi
-         Beranaknya lebih cepat
-         Masa hidup dan masa reproduksinya lebih panjang

Dengan karakteristiknya tsb, bangsa sapi inggris dipertimbangkan  sebagai bangsa induk dalam proses persilangan, karena diharapkan sapi bangsa inggris tersebut bisa menyumbangkan sifat-sifat yang dianggap penting nagi induk pedaging yang produktif...
Beberapa bangsa sapi Inggris antara lain Angus, Galloway, Balted Galloway, Hereford, Polled Hereford, Shothorn dan Polled Shothorn... dari sekian banyak itu yang paling popular dikalangan peternak di Indonesia adalah jenis Sapi Angus dan turunan silang dari sapi Angus…
 
Sapi Angus, ciri utamannya tubuh berwarna hitam dan tidak bertanduk

Sapi Angus ini berasal dari daerah Skotlandia bagian timur laut yaitu daerah Abeerdeon, Banff, Kencardine, dan Angus. Sapi ini berwarna hitam dan tidak bertanduk, tubuh pendek, postur yang dalam, punggungnya lurus, loin lebar dan tertutup dengan baik. Berat induk dewasa rata-rata 1.000 lbs (453.4 kg) dengan produksi susu yang baik. Angus betina mengungguli bangsa-bangsa lain dalam hal fertilitas (kesuburan) dan kemudahan dalam beranak.
Bangsa sapi Angus ini hampir murni untuk sifat tak bertanduk dan Angus jantan dapat diharapkan menghasilkan keturunan 100% tak bertanduk. Sapi Angus membawa gen merah resesif. Pedhet sapi Angus secara cepat menjadi gemuk dan tingkat grade choice tercapai pada bobot badan yang relatif ringan. Untuk dagingnya, sapi Angus ini sendiri lebih marbling (berlemak) dari pada daging sapi jenis lainnya. Artinya tingkatan kualitas daging sapi Angus acap kali lebih tinggi dibanding sapi bangsa lain.



peternakan sapi Eropa daratan dgn iklim yg lebih hangat dibanding Britania

Bangsa-bangsa sapi Eropa daratan 
Bangsa-bangsa sapi dari Eropa daratan pada umumnya lebih muscling (berotot) daripada bangsa sapi dari Inggris, serta memiliki kemampuan produksi daging yang diatas rata-rata bangsa sapi dari daerah lain. Beberapa bangsa sapi Eropa daratan antara lain : Aubrac, Europian Friesian, Charolais, Chianina, Limousin, Maine-Anjou, Marhigiana, dan Simmental. Di Indonesia bangsa yang paling jamak dikenal oleh masyarakat adalah bangsa Friesian, Limousin, dan Simmental.


Sapi Friesian brand ambassador industri susu..
  
Sapi Europian Friesian atau Friesian Holstein, atau populer disebut sapi FH dan dikalangan peternak jawa disebut dengan Sapi Ndawuk, merupakan bangsa yang paling populer di Eropa bersama-sama dengan Simmental. Sapi FH ini memilik tubuh yang besar, perototan yang kuat, dan matang secara seksual lebih dini, mampu memproduksi susu dalam jumlah yang banyak tetapi pertumbuhan dan perototannya kurang berkembang. Melihat karakteristik tersebut, maka sapi FH cenderung lebih dipertimbangkan sebagai Induk daripada sebagai bangsa pejantan. Berat dewasa sekitar 1.350 lbs (612 kg) dan mencapai grade choice pada berat sekitar 1.200 lbs (544 kg). Dipeternakan sapi perah hampir bisa dipastikan bahwa penghuni kandang-kandangnya adalah sebagian besar sapi Friesian. Hal inilah yang mengakibatkan sebagian besar industri susu pasti menggunakan sapi FH bentol-bentol hitam putih ini sebagai brand ambasadornya sob... 



Sapi Simmental, konon jenis sapi potong kualitas nomor satu..

Sapi Simmental (Fleckfieh, Pie Rouge) merupakan sapi dengan populasi paling banyak di Eropa bersama-sama dengan sapi Friesian. Bangsa sapi Simmental ini berasal dari Swiss, akan tetapi terus dikembangkan juga di Jerman, Austria, Perancis, serta beberapa negara Eropa timur. Di Jerman dan Austria sapi ini dikenal dengan sebutan  Fleckfieh, sedangkan di Perancis dikenal dengan nama Pie Rouge, sedangkan di Indonesia dikenal juga dengan sebutan Sapi Metal... barangkali karena lidah peternak Indonesia lebih mudah menyebut Metal, kurang lebih kira-kira begitu... hehehe...
Warna tubuh Simmental ini didominasi warna merah dan putih. Warna merah bervariasi dari kuning muda sampai merah tua. Bobot dewasa sekitar 1.500 lbs (680 kg) dengan kemampuan produksi susu yang hampir sama tingginya dengan sapi Friesian. Akan tetapi karena postur tubuh yang pendek kekar namun padat berisi serta potensi produksi dagingnya merupakan yang terbaik sehingga akhirnya sapi Simmental ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai sapi potong...




Sapi Limousin, tinggi gagah panjang ramping sesuai dengan namanya

Sapi Limousin mendengar namanya tentu sudah bisa diduga bahwa sapi bangsa ini berasal dari Perancis. Cacak juga yakin bahwa sebagian besar dari anda akan tertawa dan bertanya kenapa kok namanya mirip dengan jenis mobil Limousin yang bentuknya panjang ramping tersebut bukan? Benar sob, sapi Limousin memiliki postur yang sangat bagus, tinggi kokoh, panjang dan langsing sehingga banyak dimanfaatkan sebagai sapi potong... Sapi Limousin berwarna emas bergradasi ke merah muda tanpa belang atau totol-totol warna putih, dan memiliki ciri khas alis dan warna bulu mata warna putih... Sapi Limosin sedikit lebih cepat masak secara kelamin dibandingkan dengan Simmental. Sapi ini termasuk dalam jenis berukuran sedang dengan berat rata-rata sapi dewasa sekitar 1.300 lbs (589 kg), grade choice dicapai pada bobot 1.150 lbs (521 kg). Dalam hal cutability, Limousin berada pada urutan tertinggi. Penampilan Limousin yang sangat berotot mengindikasikan bahwa cutabilitynya tinggi.



Sapi di padang rumput Asia adaptif dengan iklim tropis yang panas..
 
Bangsa-bangsa Zebu (bos Indicus)
Ciri khas dari Bangsa sapi Zebu adalah adanya gumba (punuk) di daerah punggung atau diatas pangkal leher, memiliki telinga lebar, kulit kendor, serta embun pada moncong tampak jelas. Secara fisiologis sapi Zebu jelas berbeda dengan bangsa sapi lain, terutama kemampuannya dalam melawan panas dan iklim tropis yang jauh lebih baik dari pada bangsa sapi lain. Namun demikian bangsa sapi ini lebih mudah terpengaruh oleh cekaman dingin dari pada bangsa bos taurus. Bangsa Zebu juga lebih mudah terangsang secara emosi dibandingkan bangsa lain, serta juga terlihat lebih cerdas. Beberapa bangsa sapi Zebu yang terdapat di India (Asia) dan Afrika antara lain /; Gir, Kankrey, Ongole, Hariana, Krishna Valley, Boran, Sokoto Gudali, Red Bororo, Africander, White Fulani, Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Jawa, Sapi Ongole, Sapi Grati, dan Sapi Kelantan.
Dari sekian banyak sapi Zebu, yang paling banyak dibudidayakan peternak Indonesia antara lain : Sapi Peranakan Ongole, Sapi Bali, dan Sapi Madura.


Sapi PO merupakan persilangan sapi Ongole dgn sapi lokal...

Sapi Peranakan Ongole atau yang biasa disebut dengan sapi PO adalah hasil persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Ongole yang berasal dari India. Sapi Ongole dibawa ke Jawa pada permulaan abad ke-20 untuk dipergunakan sebagai tenaga kerja pada tanah perkebunan tebu. Sapi-sapi tersebut dikawinkan secara tidka teratur dengan sapi Jawa kemudian menghasilkan jenis yang disebut sapi Peranakan Ongole tersebut. Ukuran tubuhnya merupakan pertengahan antara kedua bangsa aslinya. Biasanya sapi ini berwarna putih - kelabu muda, tubuh besar panjang dengan leher pendek, kepala panjang, panjang telinga sedang dan sedikit menggantung, tanduk pendek dan gemuk mengarah keluar dan ke belakang, dengan punuk yang lenih kecil dari pada sapi Ongole. Sapi PO ini digunakan secara luas sebagai tenaga kerja untuk menggarap suatu lahan pertanian.




Sapi Bali jantan, ketika dewasa warnanya menjadi hitam

Sapi Bali Betina, berbeda warna dengan yang jantan
 
Sapi Bali merupakan keturunan banteng (bos sondaicus) yang telah dijinakkan.sapi ini banyak terdapat di pulau Bali. Berat jantan dewasa mencapai 800 lbs(363 kg) sedangkan yang betina sekitar 600 lbs(272 kg). Sapi bali merupakan ternak kerja yang sangat bagus dan digunakan untuk tujuan yang bermacam-macam. Anak sapi berwarna cokelat muda. Bulu sapi jantan yang telah dewasa berubah menjadi hitam, sedangkan yang betina tetap berwarna cokelat muda. Pada bagian pantat terdapat belang berwarna putih, baik jantan maupun betina mempunyai garis bulu hitam yang sangat tipis sepanjang bulunya.




Sapi Madura, dikenal sebagai sapi berukuran paling kecil di Indonesia

 Sapi Madura adalah bangsa sapi yang berasal dari pulau Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Zebu dengan Banteng. Tubuh dan tanduknya relatif lebih kecil daripada sapi Bali. Namun tanda-tanda karakteristik lainnya hampir sama. Dengan pakan seadaanya, berat sapi jantan mampu mencapai 550 lbs (249 kg) sedangkan yang betina 450 lbs(204 kg). Warna bulu pada jantan dan betina sama seperti sapi Bali betina. Kaki di bawah lutut berwarna putih atau hampir putih, tetapi tidak sejelas pada sapi Bali.





Sapi-sapi Brahman punya ciri yg hampir sama : punuk ,tanduk, dan telinga

Bangsa Sapi Brahman dan Persilangannya
Bangsa sapi Brahman adalah sapi-sapi Zebu yang dikembangkan di Amerika. Beberapa diantaranya adalah American Brahman, Gyr, Santa Getrudis, Brangus, Braford, Beef Master, Barzona, dan Brahmental. Sedangkan yang cukup populer di Indonesia adalah Ammerican Brahman, Brangus dan Brahmental... kalau dilihat dua nama terakhir cukup jelas ya sob, ada unsur keturunan dengan sapi Angus dan Simmental....


American Brahman memiliki postur yg gemuk namu tinggi besar...
  
American Brahman  pada mulanya merupakan campuran tiga bangsa Zebu dari India, yaitu Guzerat, Neloore, dan Gyr. Menurut perkiraan American Brahman tersusun atas 60% darah Guzerat, 20% darah Gyr dan Indu Brazil, serta 20% darah Nellore. Dalam American Brahman juga mengalir darah bangsa Inggris tetapi tidak dapat dipastikan persentasenya...
Bangsa American Brahman ini dikembangkan karena adanya kebutuhan akan sapi-sapi yang toleran terhadap lingkungan subtropis di AS bagian selatan karena bangsa-bangsa sapi Inggris tidak mampu beradaptasi terhadap iklim panas. Sapi Brahman murni mempunyai fertilitas dan laju pertumbuhan lepas sapih yang rendah. Selain itu, daging sapi Brahman cenderung mempunyai palatabilitas dan marbling yang rendah




Sapi Brangus, hitam seperti Angus, tinggi dan berpunuk seperti Brahman
  
Brangus mulai dikembangkan antara tahun 1940-1950, dengan 5/8 Angus dan 3/8 Brahman. Sapi jenis ini memiliki tubuh hitam dan tidak bertanduk. Berat Brangus dewasa sekitar 1.250 lbs (577 kg)




Brahmental, kekar gemuk seperti Simmental, tinggi berpunuk seperti Brahman
 
Brahmental atau sering juga disebut Simbrah merupakan hasil persilangan antara Brahman dengan Simmental. Bangsa jenis ini masih dalam pengembangan dimana harus mengandung darah Brahman minimal 25% dan Simmental minimal 37.5%

Banyak ya sob, postingan kali ini emang panjang kali lebar, cacak aja sampe seharian ngerjainnya... heuheuheu... tapi hal ini sangat penting sob... karena menurut cacak hal ini sangat prinsip sekali ketika kita akan memulai bisnis sapi... mudah-mudahan bermanfaat ya sob dengan kita mengetahui jenis-jenis sapi, karekateristiknya, serta manfaat masing-masing.... :)




"Hidup ini seperti Puzzle, tersusun dari banyak potongan dengan ukuran, bentuk dan pola yang berbeda, untuk menyusunnya kita harus mengenal tiap bagian potongan tersebut"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feel free to comment! no charge needed!